Sebagai anak yang lahir dan besar di Muncar tentu saja saya sangat memperhatikan setiap informasi terkait dengan kawasan Muncar,Anak bukan nelayan lagi sekarang ! karena sang anak sudah sibuk dengan Instalasi Wirelles,Instalasi Hotspot, Instalasi Warnet, Cctv,Game online
Alhamdulillah saya sudah bekerja di salah satu ISP (internet service provider) di Bali, Sebagai technical-support,tukang ngegame dan tukang ngeblog,tukang manjat tower, tukang listrik, tukang Ledeng, tukang Bangunan, dan masih banyak yang bisa saya tukangi...hohohoho, Doakan semoga saya tambah pinter dan menjadi seorang Sys Admin,sudah dulu curhatnya boz, kembali ke judul posting hari ini tentang Pengendalian Penataan Kawasan Muncar, sumber artikel Banyuwangikab.go.id , Cekidot Gan
Menteri Negara Lingkungan Hidup,
mengatakan, “Penataan kawasan dan pelaksanaan program pengendalian pencemaran lingkungan di Muncar memerlukan komitmen bersama untuk
merumuskan program dan rencana kegiatan yang terpadu dan
berkesinambungan bagi perbaikan ekonomi dan lingkungan di Kabupaten
Banyuwangi, khususnya Muncar.” Untuk menunjukkan komitmen yang jelas
serta terukur, Kementerian Lingkungan Hidup telah memprakarsai dokumen
‘rencana aksi’ penanganan Muncar bersama-sama dengan instansi terkait
yang merupakan program 5 tahunan sampai tahun 2014. “Dokumen tersebut
bertujuan mensinergikan kegiatan pada masing-masing sektor, memperjelas
siapa berbuat apa, target yang ingin dicapai dan menghindari tumpang
tindih kegiatan untuk menciptakan keterpaduan dalam pelaksanaannya,”
ujar Menteri.
Berdasarkan hasil penelitian terbaru, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta tahun 2010 terungkap bahwa
tingkat pencemaran sudah menjangkau kawasan perairan Muncar sejauh 200
hingga 350 meter dari bibir pantai. Termasuk sungai-sungai di Muncar
yang dijadikan pembuangan limbah, yaitu Kali Mati, Kali Tratas dan Kali
Moro, yang kondisinya juga cukup parah. Hasil uji kualitas air di Kali
Mati tahun 2010 menunjukkkan kondisi yang sudah tercemar berat. Dalam
kaitannya dengan pengendalian pencemaran, Kementerian Lingkungan Hidup
akan memberikan bantuan berupa unit instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) komunal yang akan dibangun pada 2012.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas,
Msi menyambut baik kedatangan menteri beserta rombongan. Diakui oleh
Bupati, saat ini Muncar tengah mengalami Paceklik ikan, sehingga para
nelayan juga berada dalam masa yang sulit. Meski demikian, Bupati
menyampaikan rasa bangganya kepada masyarakat Muncar, karena sungguhpun
mereka berada dalam masa sulit tetapi mereka tetap tabah dan sabar
menghadapinya.
Kedepan Bupati menyampaikan harapannya, Muncar adalah kawasan yang dirancang untuk program minapolitan. Tapi jangan hanya pelabuhan saja yang dibangun (fisiknya saja), tapi rakyat harus bisa terkena dampak langsung dari program-program lain yang dijalankan, misalnya koperasi dan pelatihan-pelatihan,”ujar Bupati. Dijelaskan pula oleh Bupati bahwa telah diupayakan upaya sistemik antara Pemkab Banyuwangi dan para stakeholders, semua perusahaan di kawasan Muncar dikirimi surat, diminta untuk membuat IPAL. Ditambahkan oleh menteri, Kementerian Lingkungan Hidup saat ini sedang memproses 5 perusahaan di kawasan Muncar yang raportnya berwarna hitam. “Siapa yang 2x ‘hitam’ akan diajukan ke pengadilan,” tegas menteri lagi.
Kedepan Bupati menyampaikan harapannya, Muncar adalah kawasan yang dirancang untuk program minapolitan. Tapi jangan hanya pelabuhan saja yang dibangun (fisiknya saja), tapi rakyat harus bisa terkena dampak langsung dari program-program lain yang dijalankan, misalnya koperasi dan pelatihan-pelatihan,”ujar Bupati. Dijelaskan pula oleh Bupati bahwa telah diupayakan upaya sistemik antara Pemkab Banyuwangi dan para stakeholders, semua perusahaan di kawasan Muncar dikirimi surat, diminta untuk membuat IPAL. Ditambahkan oleh menteri, Kementerian Lingkungan Hidup saat ini sedang memproses 5 perusahaan di kawasan Muncar yang raportnya berwarna hitam. “Siapa yang 2x ‘hitam’ akan diajukan ke pengadilan,” tegas menteri lagi.
Kunjungan menteri dan rombongan yang
juga didampingi oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para Kepala
Dinas/Instansi/Badan, ulama dan tokoh masyarakat itu, dilanjutkan ke
pantai untuk melihat langsung kondisi sungai, pantai dan pencemaran yang
terjadi di dalamnya. Setelah itu rombongan juga meninjau langsung
Terminal BBM Tanjung Wangi di kawasan Ketapang. Hari ini, Senin (11/7),
Menteri juga berkesempatan membuka Workshop Pengelolaan Lingkungan
Hidup yang bertempat di Pendopo Sabha Swagata Blambangan.(Humas)
Baca Juga : Melihat Kesibukan Nelayan Muncar
Demikian artikel dari Anak Nelayan tentang Penataan kawasan Muncar , semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, Terima kasih atas kunjungan anda